1.
Beragam
produk disain grafis dengan ciri dan perbedaannya dari tiap era/decade
Era 1920-an
Era 1920-an ditandai sebagai
salah satu dekade yang paling penting dan menarik dalam seni visual, dan
pengaruh khasnya masih terasa sepanjang industri desain saat ini.
'Era Jazz' menandakan sebuah
era baru kebebasan sosial dan pertumbuhan ekonomi, dan gaya desain diikuti
pakaian yang disukai. Pada awal dekade, gaya realis yang lebih mengalir seperti
Art Nouveau masih tetap populer sepanjang seni komersial, namun pada
pertengahan dekade ini diganti secara dramatis oleh gaya modernis baru yang
memperoleh daya tarik di Eropa.
Art Deco, sebuah gaya yang
ditentukan oleh desain geometris modernis dan bahan dan warna yang mewah,
pertama kali muncul di Perancis namun popularitasnya berkembang dengan cepat,
menjadi salah satu gerakan desain internasional pertama dan menghasilkan
beberapa bangunan, interior dan karya seni paling glamor yang pernah disaksikan
dunia.
Khususnya di New York,
ekonomi paska perang sedang meledak, dan di dalam atmosfer kelebihan finansial
ini, desain periklanan mengalami sebuah periode kreatif yang menajubkan.
Seniman poster merangkul sepenuh hati gaya Art Deco, yang berfokus kuat pada
pembuatan layout grafis, dengan palette warna kaya dan gaya huruf geometris.
Kemewahan gadis, perjalanan eksotis, dan makanan dan minuman baru mendominasi
billboard, menarik penonton untuk berdansa Charleston atau membeli Coca-Cola.
Era 1930-an
Kelebihan era 1920-an sayangnya
tidak dapat bertahan selamanya. Depresi Besar memiliki pengaruh suram terhadap
desain di era 1930-an, dengan bentuk tertahan Art Deco yang berfokus pada
bentuk melengkung menggantikan kerlip dan glamor dekade sebelumnya. Di dalam
seni poster, kita dapat melihat bagaimana palette warna yang kaya dari awal Art
Deco digantikan dengan warna yang lebih lemah.
Juga pengaruh selama dekade
ini adalah akses ke teknologi modern bagi konsumen. Listrik, mobil, dan telepon
membuat perubahan radikal pada kehidupan sehari-hari, dan desain mencerminkan
ini.
Gerakan seni Futurist
menekankan supremasi teknologi, kecepatan dan industri dalam dunia yang
berubah. Desainer dan ilustrator memfokuskan usaha mereka dalam memberikan rasa
gerakan dan skala pada desain mereka. Gradien dan tekstur bergaya 3D juga
menjadi populer, membantu karya poster terasa imersif dan lebih besar.
Era 1940-an
Dengan pecahnya Perang Dunia
Kedua tahun 1939, fasismu mulai merayap sepanjang Eropa dan mengancam menyebar
ke seluruh penjuru global selama awal tahun 1940-an. Realita baru yang
menakutkan ini membawa pada penekanan desain komersial digantikan dengan gambar
propaganda dan motivasional.
Beberapa desain paling
menarik muncul di dalam periode ini adalah seniman propaganda Soviet, yang
terinspirasi oleh Art Deco dan Konstruktivisme (sebuah gerakan seni Rusia yang
menekankan seni sebagai memiliki tujuan sosial) namun mengembangkan sebuah gaya
unik dan langsung yang dikiaskan dalam warna suram merah, hitam dan abu-abu.
Dengan gaya, modernisme menjadi
sebuah gerakan yang lebih berpengaruh, dan kita dapat melihat ini digunakan
dalam ilustrasi abstrak, layout tidak reguler, dan palette warna minimal. Pada
awal 1940-an, ilustrasi realis yang meromantismekan perang menjadi sangat
populer, namun di akhir dekade ini, konsumen siap untuk sesuatu yang berbeda.
Kita dapat melihat akar
gerakan Modern Abad Pertengahan dalam desain dan ilustrasi dari akhir 1940-an.
Goresan brush yang tampak, dengan desain dan warna kaya menandai akhir masa
kegelapan perang dan menggembar-gemborkan periode Paska Perang.
Era 1950-an
Desainer telah melihat
kembali ke masa desain era 1950-an berulang-ulang, dan untuk alasan yang bagus.
Era tersebut merupakan masa yang sangat kaya, optimistik dan mengasyikkan untuk
desain. Sama seperti yang kita miliki sekarang ini, ada banyak tren berbeda
yang menemukan tempatnya dalam lansekap desain Limapuluhan.
Di Amerika, sebuah ekonomi
yang meledak berarti rumah biasa sekarang memiliki peralatan dapur, kendaraan
bermotor, dan televisi, semuanya diiklankan terus-menerus pada publik.
Sepanjang periklanan komersial kita dapat melihat ilustrasi dan foto atmosferis
yang ceria dalam warna eskrim pastel atau cerah technicolor. Rasa pergerakan,
muda dan menarik yang dihasilkan oleh gaya ini sangat menular, dan tetap
memiliki pengaruh tersendiri terhadap desain periklanan saat ini. car of the
future magazine Ilustrasi sampul majalah untuk edisi Agustus 1950 Science and
Mechanics. Sementara itu, desainer lainnya menjelajahi potensi modernisme dan
membelitnya dengan ceria dan menyenangkan. Desain datar dipopulerkan oleh
gerakan Modern Abad Pertengahan, yang berfokus pada pola dan tekstur ceria, dan
menggunakan palette warna sederhana yang dikupas kembali dalam nuansa
bersahaja.
Era 50-an juga merupakan
masa mendorong batasan dalam desain tipografi dan jenis huruf. Barangkali
contoh paling populer adalah desainer Paul Rand yang menggambar ulang logo IBM
di tahun 1956. Dengan tulisan yang khas, huruf geometris, gaya jenis ini
mempengaruhi karakter animasi tipografi lainnya yang mendominasi baliho dan
papan reklame pada paruh terakhir dekade ini.
2.
Beragam perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan untuk memodelkan disain grafis
Perangkat Keras
v
VGA
v
CPU
v
RAM
v
MotherBoard
v
Drawing
Table
Perangkat Lunak
v
Adobe
Illustrator
v
Adobe
Photoshop
v
Adobe
InDesign
3.
SKKNI
(Standar kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang terkait dengan profesi
desain grafis.
SKKNI desain grafis telah
dituangkan dalam keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 301
Tahun 2016 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
kategori aktivitas profesional, ilmiah dan teknis golongan pokok aktivitas
profesional, ilmiah dan teknis lainnya bidang desain grafis dan desain
komunikasi visual.
Bagaimana disebutkan berada
dalam era perdagangan bebas, baik dalam lingkup regional AFTA dalam kerangka
Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 31 Desember 2015 maupun dalam skala perdagangan
bebas yang lebih luas dalam kerangka WTO, daya saing Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan kunci untuk memenangkan persaingan. Era pasar bebas tidak hanya
mengenai perdagangan barang dan jasa saja, namun juga menyangkut kebebasan
mobilitas tenaga kerja antar negara. Situasi ini dapat menjadi peluang
sekaligus tantangan, di satu sisi membuka kesempatan bekerja seluas-luasnya
melintas negara dengan lebih mudah, di sisi lainnya persaingan tenaga kerja
akan semakin tajam. Mempersiapkan SDM berdaya saing tinggi agar mampu
berkompetisi secara global merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Untuk menyiapkan SDM yang
berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar kerja dilakukan melalui pendidikan
formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan. Dari semua jalur pendidikan tersebut setiap peserta didik
mendapatkan pengakuan yang sama dari pemerintah setelah peserta didik lulus
ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Pendidikan merupakan sumber
penyedia SDM untuk memenuhi kebutuhan dunia industri, untuk itu diperlukan
hubungan timbal balik antara keduanya. Dunia Pendidikan dituntut untuk mampu
menyediakan SDM yang sesuai dengan kualifikasi kebutuhan industri. SDM yang
berkualitas akan menjamin kesinambungan dari industri. Untuk itu diperlukan
rumusan standar kualifikasi SDM yang dibutuhkan industri. Standar kebutuhan
kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan
dimiliki orang-orang atau seseorang yang akan bekerja di bidang tersebut. Di
samping itu, standar tersebut harus juga memiliki kesetaraan dan relevansinya
terhadap standar yang berlaku pada sektor industri di negara lain, bahkan
berlaku secara internasional. Desain Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang
pesat sejak Revolusi Industri (abad ke-19) saat di mana informasi melalui
berbagai media semakin luas digunakan untuk mendukung perdagangan. Bidang
Desain Grafis di dunia internasional juga dikenal dengan beberapa nama lain
seperti Desain Komunikasi Visual, Desain Komunikasi, Komunikasi Visual dan
Komunikasi Grafis. Di Indonesia istilah yang digunakan yaitu Desain Grafis atau
Desain Komunikasi Visual.
Referensi
§ https://m.nscpolteksby.ac.id/detailberita-414-skkni-desain-grafiskomunikasi-visual-terbaru
§ https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/19/100000469/macam-macam-software-desain-grafis?page=all
§ https://design.tutsplus.com/id/articles/10-decades-of-design--cms-29370
§ https://tekno.foresteract.com/berbagai-hardware-yang-diperlukan-desainer-grafis/